Judul : What To Say Next
Penulis : Julie Buxbaum
Penerbit : Spring
Penyunting : Airien Kusumawardhani
Penyunting : RoseMia
Cetakan : Pertama, Februari 2018
Sinopsis
Kit - gadis populer yang tidak tahan karena kehidupan berjalan normal padahal ayahnya baru saja meninggal - memutuskan untuk makan siang bersama pemuda antisosial genius bernama David Drucker. Di luar dugaan, mereka mengisi satu sama lain.
Sampai akhirnya kebenaran tentang kematian ayah Kit perlahan terungkap.
Bisakah persahabatan mereka bertahan walau diterpa kebenaran?
*****
Akhirnya bisa ngeblog lagi, udah lama bangets nih nggak ngeblog. Nggak tahu deh berapa banyak ntu sarang laba-labanya. Hihihi Ditawarin langsung kerja sama dengan Kak Hana rasanya bahagia bangets. Setelah pernikahan memang lebih banyak vakum karena harus menyesuaikan juga dengan kehidupan baru apalagi bayang-bayang masih jomblo masih saja terlintas. Kita tidak bisa hanya berkubang dalam kenangan. Ada fase di mana kita harus berani mengambil keputusan untuk kehidupan selanjutnya. Seperti Kit Lowell dan David Drucker, siapa sangka takdir malah mempertemukan mereka sebagai sahabat? Siapa sangka Kit, si cewek lumayan populer duduk makan siang dengan David, si genius aneh yang baik?
******
Kit Lowell, hancurnya hidup berantakan setelah ayahnya meninggal. Dia merasa sekolah adalah tempat yang asing. Pergaulannya pun menjadi suatu yang asing baginya. Kit mencari ketenangan dengan berada di sisi David. David, si genius aneh yang tak kasat mata. Bagus bagi Kit. Di sinilah tempat yang tepat baginya. Membaca keseluruhan buku dengan penulisan langsung 2 sudut pandang dari 2 tokoh yang berbeda memberikan kesan penulis membawa pembaca menyelami kehidupan yang berbanding terbalik dari kedua tokoh. Kit, awalnya merasa memiliki keluarga yang sempurna harus hancur di saat dirinya masih SMA. Apalagi setelah beberapa bulan kematian ayahnya, Kit menemukan sebuah fakta yang semakin membuat dirinya semakin terpuruk. Harapan Kit hanyalah David. Walau aneh hanya David yang bersikap jujur tanpa merasa iba padanya.
"Solusi apapun sah-sah saja di tengah kesulitan, sayangku." (Hal. 80)
Hingga David menemukan bukti kuat tentang misteri kecelakaan ayah Kit. Ternyata perhitungan David salah di sini. Persahabatan mereka di ambang kehancuran juga.
*******
David Drucker, sudah banyak penulis yang mengangkat tokoh novel genius, aneh, antisos dan dibully juga. Tapi sifat David Drucker sangat berbeda dengan tokoh-tokoh genius lainnya karena ciri khas David adalah selalu memperhitungkan segala sesuatu dengan keakuratan yang pasti dan selalu membicarakan sebuah teori yang berkaitan dengan sains ketika memulai pembicaraan. Dia juga selalu bergelut dengan kata : Canggung. David tidak pandai memulai pembicaraan. Menurut David kemungkinan Kit duduk di sebelah David tidak ada sama sekali. Tapi tepat hari itu, Kit duduk makan siang dengan David yang tak kasat mata seolah David berada di dunianya sendiri. Hingga mereka akhirnya bersahabat dan suatu kebenaran mulai terungkap tentang Kit. Kalau menurutku David ini Sister Complex ya karena sampai dibikinin jurnal harian oleh Miney lhoo, Lauren Drucker kakak David yang berbanding terbalik kepribadiannya dengan David.
********
"Kejujuran adalah kebijakan terbaik." (Hal. 130)
Bahkan Kit sendiri pun berbohong begitu juga dengan David.
Hal yang kupelajari setelah membaca novel ini adalah kehidupan itu tidak hanya berpaku pada pergaulan saja, tetapi juga keluarga. Keluarga merupakan faktor utama dalam setiap proses. Kehidupan SMA pun memiliki 2 bagian, dikucilkan atau memaksakan diri untuk bergaul dengan kehidupannya. Memang menyenangkan tapi porsinya berbeda-beda bagi setiap orangnya. Biasanya masa SMA itu adalah masa di mana seorang anak memiliki tingkat masalah dengan keluarga mencapai titik tertinggi dalam hidupnya.
Dalam novel "What To Say Next" menggambarkan bagaimana kehidupan remaja SMA dengan intrik-intriknya dan sikap Kit dan David dalam menjalaninya. Tapi, ada yang kurang menurutku dalam novel tersebut. Masalah hanya berputar pada kecelakaan ayah Kit yang agak membuat jenuh karena hampir di setiap bab selalu menyisipkan masalah/konflik tersebut. Sisi positifnya kita dapat memahami bagaimana perjuangan kedua remaja tersebut menjalani dan menapaki masa-masa menjelang kedewasaan mereka.
Buku yang recommended bangets bagi kalian yang suka baca tentang kisah remaja SMA tanpa terlalu banyak romance juga dan berfokus pada kehidupan SMA nya. Plot twistnya bakalan bikin kalian sedih.
Bintang : ****
Nahhh ... Waktunya blogtour ya guys di akhir blogtour akan ada GA.
Ini pertanyaan dari aku gampang bangetss kok.
Siapa nama panggilan kakak David Drucker?