My Book Note

My Book Note
The best friend is book
| Jumat, 18 September 2015


REVIEW 'AWAITING YOU' By Nadya Prayudhi



Penulis                                        : Nadya Prayudhi
Editor                                           : Herlina P. Dewi
Proof Reader                             : Weka Swasti & Tikah Kumala
Desain Cover                             : Theresia Rosary
Layout isi                                    : Arya Zendi
Penerbit                                       : Stiletto Book

Cetakan                                       : 1,  Juni 2015
ISBN                                             : 978-602-7572-40-9



Blurb


Hilang!



Sam, suami Amora, sang chief editor Majalah Fashionette, mendadak hilang. Di tengah kekalutan dan kekacauan hidupnya, Amora dihadapkan berbagai macam ujian: anaknya bermasalah di sekolah, didekati Lody si berondong di kantornya, mendapat simpati berlebihan dari sahabat sang suami, bertemu kembali dengan cinta lama, dan diteror oleh seorang wanita yang tidak diketahui identitasnya. Semua itu membuat dirinya semakin frustasi hingga akhirnya Amora memutuskan cuti sementara dari pekerjaannya. Dan mulai mencari Sam.

Seiring berjalannya waktu, ia mulai menemukan foto-foto baru yang diunggah ke laman Facebook Sam-yang membuat Amora semakin bertanya-tanya: Ke manakah Sam? Apa yang terjadi padanya? Jika dia masih hidup, mengapa tidak menghubungi Amora?

Akankah dia pulang? Atau, akankah dia menghilang selamanya?


Hidup Amora hancur berantakan. Sam tiba-tiba menghilang tanpa jelas ujung rimbanya, Bilal dan Sabin mulai bertingkah sejak kepergian Sam, belum lagi masalah di kantor Fashionette. Kedatangan Lody, terkuaknya masa lalu Amora dengan Juan. Alasan Juan meninggalkan Amora dan kebenaran di balik masa lalu Juan. Perhatian sahabat Sam, Gavin terhadap Amora yang terkesan aneh dan tidak seharusnya terjadi. Fini dan Ruru, 2 staff kesayangan Amora terutama Fini asisten super duper kesayangan Amora. Beamy, sahabat terbaik Amora dan selalu siap siaga berada di sisi Amora apapun permasalahannya.



Honey, where are you? Semoga di manapun kamu sekarang, kamu masih ingat aku dan anak-anak kita. (Hal. 11)


Amora selalu berharap Sam pulang ke rumah dan berkumpul kembali dengan dia beserta Bilal dan Sabin. Amora percaya Sam tidak pernah mengkhianatinya. Sam adalah seorang lelaki bertanggungjawab dan selalu menjadi kebanggaan Amora beserta keluarga. Sam begitu sabar dan pengertian tentang karir Amora. Sam bersedia mengasuh kedua anak pada saat Amora sibuk bekerja di Fashionette, majalah wanita yang telah dibesarkan Amora. Sempat Sam meminta Amora untuk meninggalkan pekerjaan dan seutuhnya menjadi seorang ibu, tapi melihat Amora diam membisu Sam mengalah. 


A Happy Wife, A Happy Life ... (Hal. 20)


Selama penantian menunggu kepulangan Sam, Lody, si anak fotografer mulai memberikan warna tersendiri bagi kehidupan Amora. Sayang, Amora tidak mau mengakuinya. Dia tidak ingin terjadi hubungan terlarang antara dia dan Lody.


Aku wanita terhormat yang sudah menikah dan punya anak. Jangan punya rasa, Amora! Stop whatever that you're feeling. NOW! (Hal. 58)



Dari awal melihat cover novel 'Awaiting You' aku sudah jatuh hati sama novelnya. Kursi, jendela, pesawat benar-benar jelas menggambarkan bahwa sang tokoh utama sedang menanti seseorang. Kebahagiaan pernikahan seseorang sedang dipertanyakan akibat suaminya tiba-tiba menghilang bagai debu. Sudut pandang orang ketiga yang digunakan oleh penulis membuatku tersihir dengan alur cerita yang runtun, pengkarakterisasian yang baik serta gaya bahasa ringan. Aku seakan diajak pembaca untuk larut dalam intrik-intrik masalah yang sedang dihadapi oleh Amora. Rasa geregetan, amarah dan kadang bikin senyum-senyum sendiri seakan nyata saat membaca. Tapi, sayang font untuk blurb di bagian belakang novel kurang menarik menurutku. Terlalu biasa saja sih. Simple memang tapi ada sesuatu yang kurang. Hehehehe Twist di akhir bikin deg-deg serrrr.


Di novel ini, juga tersebar beberapa kalimat sindiran :

  1. "Jumlah mereka hanya lima, tapi ramainya seperti rombongan anak TK." (hal. 23)
  2. "Bapak kan seorang pendidik dan anak saya adalah murid Bapak. Walaupun memang benar anak anak saya bersalah, saya rasa tidak pantas ia diperlakukan seperti penjahat semacam ini." (hal. 31)
  3. "Don't drink and drive." (hal. 35)
  4. "Aku rasa dia sedang mempermainkan kita." (hal. 43)
  5. "Sounds like a Hollywood movie, Gavin. Please, be more realistic." (hal. 46)
  6. "Teganya dia! Mentang-mentang aku masih kecil ia pikir bisa mempermainkan aku seperti ini." (hal. 69)
  7. "Keterlaluan! Baru berjasa begitu saja dia sudah minta uang. Dasar mental tempe! Berpikir dia telah menolong orang langsung diduitin. Apa-apa diduitin." (hal. 137)
  8. "Kamu bukan menyerah, Juan. Tapi, kamu memang tidak pernah mencintaiku sebesar itu untuk mau memperjuangkanku." (hal. 151)
  9. "Kalau mau pergi, pamitlah seperti gentleman lainnya. Katakan dengan baik-baik Apa pun alasannya, nggak fair bagi Amora untuk lo tinggalin begitu aja. Katanya lo pria yang bertanggungjawab, kan? Meninggalkan istri dan anak-anak tanpa penjelasan seperti itu -- hmmm, just not cool, Dude!" (hal. 247)
  10. "Ternyata Sam IS that type." (hal. 251)

Sometimes good things fall apart, so better things can fall together. (Hal. 257)


UNTUK KEPEDIHAN HATI AMORA 

   


Happy reading ^_^




 
 

Copyright © 2010 MY BOOK NOTE Blogger Template by Dzignine